Jumat, 16 Juli 2021

VIRAL KEPOLISIAN MALAYASIA MEMUSNAHKAN RIBUAN MESIN PENAMBANG BITCOIN KARENA KASUS PENCURIAN LISTRIK


Sebuah klip video yang menjadi viral di Twitter pada hari Jumat awalnya membuat banyak orang bertanya-tanya siapa yang akan menghancurkan sejumlah besar peralatan penambangan bitcoin dan di mana. Ternyata itu polisi Malaysia.

Video yang menunjukkan sebuah mesin giling yang menghancurkan ratusan penambang ASIC bitcoin di tanah pertama kali mulai beredar di antara komunitas crypto China di WeChat pada Jumat pagi waktu setempat. Beberapa awalnya berspekulasi bahwa itu terjadi di China atau Amerika Latin karena latar belakang video membuatnya sulit untuk mengetahui keberadaannya secara tepat.

Tetapi menurut laporan dari outlet media Malaysia The Star, polisi di kota Miri di negara bagian Sarawak Malaysia yang mendeportasi total 1.069 penambang bitcoin yang disita dari tindakan keras baru-baru ini terhadap pencurian listrik.

Menurut laporan itu, polisi Miri dan Sarawak Energy Berhad melakukan operasi bersama antara Februari dan April, menangkap delapan orang karena diduga mencuri listrik untuk menambang bitcoin. Peralatan penambangan Bitcoin yang bernilai sekitar $ 1,25 juta disita setelahnya.  

Semua penyitaan yang dilakukan dalam kasus yang telah diselesaikan di pengadilan dibuang di markas polisi distrik Miri hari ini," kata laporan itu.

Outlet media lokal lainnya termasuk klip video lain dengan sudut berbeda yang menunjukkan operasi yang sama oleh polisi setempat menghancurkan para penambang bitcoin.

Berdasarkan peta penambangan bitcoin terbaru yang disusun oleh Cambridge Center for Alternative Finance, Malaysia menyumbang sekitar empat persen dari total tingkat hash jaringan bitcoin pada April tahun ini.

Tetapi ada beberapa laporan selama bertahun-tahun bahwa operator di Malaysia telah mencuri listrik untuk menambang bitcoin secara diam-diam.

Baru pada bulan Maret, polisi di negara bagian Melaka Malaysia sedang memburu penambang bitcoin yang diduga menyebabkan kerugian sekitar 9 juta ringgit (sekitar $2,2 juta) kepada perusahaan utilitas lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar